home
BAB I Hakekat Belajar dan Pembelajaran
BAB II How People Learn
BAB III Tiga Kategori Utama Teori Belajar

BAB VI Teori Belajar Yang Paling Berpengaruh

BAB XI Gaya Belajar

BAB XII Evaluasi Belajar

BAB XIII Pengorganisasian Proses Belajar

BAB XIV Pendidikan Karakter

NightSun - ResharingSite                                      Teori Belajar
                                                     
 

 

BAB X
GAYA BELAJAR

Pendahuluan

Setiap orang memiliki ciri-ciri tertentu baik dari segi kepribadian atau cara hidup  serta pola pikir. Hal ini di satu sisi menjadi kelebihan setiap orang dan di sisi lain mengandung kelemahan masing-masing. Hal ini berlaku juga di dalam gaya belajar setiap  orang. Tidaklah muda untuk mengetahui hal ini apabilah tidak diselidiki atau diteliti secara ilmiah. Marlene D. Lefever menguraikan gaya belajar yang beraneka ragam di dalam bukunya “Learning Styles”. Melaluinya diharapkan kita dapat memahami gaya belajar mana yang kita miliki serta manfaatnya dalam tugas pelayanan.

Pengertian Gaya Belajar

Gaya belajar ialah cara dimana setiap orang melihat atau mengerti hal-hal terbaik dan kemudian memproses atau menggunakan apa yang telah dimengerti. Tiap orang mempunyai gaya belajar yang berbeda. Setiap gaya belajar pribadi seunik tanda tangan.

Gaya belajar tidak ada hubungannya dengan IQ. masalah sosial ekonomi, atau latar belakang kehidupan. Dengan mengetahui gaya belajar maka kita dapat mengubah opini diri kita sendiri dan apa yang kita ingin lakukan untuk Yesus. Dengan mengetahui gaya belajar akan menolong kita untuk mengajar anak-anak, remaja, dan orang-orang dewasa yang Allah percayakan kepada kita untuk diajar.Sebagai pendidik Kristen mengajar gaya belajar kepada siswa akan menolong siswa menjadi lebih bergairah terhadap mata pelajaran.menyelidiki dan mengerti fakta-fakta, berjuang dan yang paling penting menerapkan apa yang telah mereka pelajar dalam praktik.Gaya belajar juga memperluas pandangan kita mengenai pencipta kita. Kita telah menyatakan kreativitas Allah dan keberagaman dalam banyak aspek.Ada empat gaya belajar utama menurut Marlene D. Lefever.Tidak ada satupun dari empat cara belajar ini yang cocok dengan sempurna seorang anak. Kita semua adalah gabungan dari empat gaya belajar tersebut.Tetapi paling banyak dari kita mempunyai satu gaya belajar yang dominan.

Pertama , gaya belajar imajinatif.
Gaya belajar ini menolong menjawab pertanyaan mengapa saya membutuhkan ini? Mereka senang membicarakan dan membagi pengalaman hidup mereka. Tanpa mereka siswa-siswa lain tidak mungkin mengerti nilai pribadi dari apa yang akan diajarkan. Fungsi siswa dinyatakan melalui interaksi sosial. Mereka berfokus pada kenyataan –kenyataan utama yang dinyatakan orang. Bergairah dalam mengamati tingkah laku manusia dan dapat menunjukkan kepentingan Nyata. Memimilki pandangan yang terlalu luas; belajar melalui mendengar dan membagi gagasan; pandai membawa diri, bersahabat, sensitif dan empati. Membatasi diri sendiri dipandang dari sudut persahabatan; punya rasa kebersamaan  Senang dengan peran mekanik, simulasi dan meniru; tidak suka dengan situasi menang atau kalah; Nilai orang di atas hasil dan persahabatan di atas derajad. Menyukai situasi keragaman kerja. Dapat mengerjakan yang terbaik dalam situasi ramai. Tidak suka pembincaraan panjang, menghafal, dan  bekerja sendiri. Punya kepedulian terhadap sesama.

Kedua, gaya belajar analitik.
Gaya belajar ini menolong  menjawab pertanyaan Apa yang Alkitab katakan mengenai kebutuhan saya. Mereka senang mempelajari fakta-fakta dan konsep-konsep baru. Tanpa mereka siswa-siswa lain tidak mungkin membangun suatu pengertian intelektual dari Alkitab. Mereka menyukai informasi secara logik dan berkesinambungan. Menghargai fakta-fakta, figur dan teori. Berdebat untuk bukti-bukti yang logik dengan sikap dan jawaban yang benar. Menghargai orang pintar dan bijaksana. Membuat rencana jangka panjang dengan melihat konsekuensi yang mungkin terjadi. Ingin mengetahui gagasan-gagasan; melihat diri mereka sebagai intelektual; serta mempunyai toleransi yang tinggi terhadap teori.Juga memikirkan jawaban dari sudut yang salah atau benar. Suka mendengar dan  membicaraksan tentang nama baik; menyenangi guru-guru yang memberikan informasi Dan lebih menyukai situasi belajar yang tenang. Mereka juga belajar dari metodologi Tradisional dan tidak senang dengan situasi dan cara-cara dimana tidak ada seorang yang menang. Menganggap diri mereka cerdik dan membaca Alkitab untuk konsep dan prinsip-prinsip. Mereka juga memerlukan kompetisi, cenderung bekerja sendiri dan tidak
memperdulikan perasaan orang lain.

Ketiga, Gaya belajar praktis.
Menolomg menjawab pertanyaan bagaimana melakukan apa yang Alkitab ajarkan dalam tindakan nyata. Mereka senang bereksperimen.Tanpa mereka siswa-siswa lain tidak mungkin mempraktikan nilai Alkitab sekarang ini. Mereka bertindak selama proses belajar; menilai tindakan dan hasil perkembangan. Realistis dan praktis; berurusan dengan akibat logis dan berorientasi pada tujuan. Mereka melihat ketrampilan sebagai pengetahuan dan menghargai instruksi pemimpin. Mereka juga lebih senang bekerja sendiri dan tidak dipengaruhi oleh perasaan orang lain. Tidak senang membaca dan menghargai pikiran strategis serta membatasi.pendapat pada hal-hal kongkrit. Tingkat kesuksesan dinilai dari bagaimana melaksanakan pekerjaan dan keceewa diberikan jawaban-jawaban(teori). Mereka mahir dalam menyelesaikan masalah dan senang melihat kekristenan dari sudut pandang tindakan. Mereka membaca Alkitab untuk mendapat pegangan informasi dan tidak senang duduk dengan diam dalam ruang belajar.Mereka mengajar dan belajar melalui demonstrasi. Dapat membaca, menulis dan menghitung secara mekanik.

Keempat, gaya belajar dinamik.
Menolong menjawab pertanyaan bagaimana saya harus menggunakan apa yang telah saya pelajari? Mereka senang menemukan cara-cara kreatif untuk menyatakan iman ke dalam tindakan. Tanpa mereka siswa-siswa lain tidak mungkin memperlihatkan praktik iman. Orang-orang dinamik melihat segala sesuatu dari sudut pandang masa depan. Bagaimana ini dapat terjadi. Mereka menyukai gagasan-gagasan baru tetapi mempunyai kesulitan bergerak dari satu ide kepada ide lain kalau seseorang tidak bekerja. Kegembiraan dari belajar ialah adanya variasi dan tidak menyuguhkan gagasan tunggal dari lahir sampai dewasa. Fleksibilitas adalah sebuah kata yang mendefinisikan mereka. Ide datang dengan muda pada pelajar dinamik. Memberi nilai tinggi pada gagasan dan dapat disebut soloist dalam gereja karena ingin melakukan sesuatu sendiri untuk mengantisipasi risiko. Mereka tidak punya rasa takut untuk gagal karena memiliki banyak gagasan lain. Mempunyai pandangan yang berbeda dengan guru dan juga toleran terhadap gagasan baru yang berbeda.Membuat keputusan lebih didasarkan pada intuisi dari pada pikiran dan banyak menilai ekspresi artistik Suka di tes pada kelancaran ekspresi dan keaslian tanggapan-tanggapan mereka.Mereka dapat membicarakan segala hal. Penuh humor dan dapat melihat sejumlah cara dalam menyelesaikan masalah. Menyukai guru-guru yang mendorong kreatifitas dan dapat berkomunikasi dengan baik dan bekerja membuat hal-hal yang lebih baik atau yang berbeda.

Gaya belajar yang saya miliki?

Back to Top                   Download                Back To Arsip Diktat